Kampung Halamanku, Semendo



Tidak banyak orang tau tentang kampung kelahiranku. Sebuah desa sangat terpencil terselip diantara bukit barisan, sawah-sawah bertingkat persis seperti Piramid menurun, di alirin sungai dari lereng gunung, ditengah-tengahnya terdapat batu-batu besar, sebagian besar penduduk menggantungkan hidup dari perkebunan kopi... dusun
Semendo, kab Muara Enim, Sumatra Selatan namanya... sekarang para penduduknya sedang asik memanen cengkeh meski batang-batangnya sangat sedikit sebab mati dimakan waktu, hidup cengkeh tidak sepanjang pohon kopi... harga cengkeh sedang naik melangit... disepanjang jalan desa di hampari oleh cengkeh, baunya menyengat hidung, keuntungan besar bagi penduduk yang masih mempunya pohon cengkeh...


Setiap kali pulang kampung... banyak hal bisa aku pelajari tentang kehidupan... hidup syukur... dan menerima yang diberikan hidup pada mereka... seperti nurlaila yg sering di panggil lelek, dia adalah wanita asli Jawa pindah ke kampung kami... setiap sore dia keliling desa menjajakan dagangannya seperti genjer, cabe, jantung pisang, kacang tanah bahkan ayam jago. sayuran tersebut dia dapatkan dari memelihara sawah orang lain yang disebut dengan Paruan... salah satu langganan Lelek adalah Mak dia adalah orang tua yang melahirkan ku... apapun yang di jajakan Lelek selalu di beli oleh Mak... itu sebelum Mak pindah ke Kab. Muara Enim... kurasa wanita jawa itu akan kehilangan Mak sebagai pembeli sayurannya, yah...Alhamdulillah mak sudah membangun rumah baru jadi beliau meninggalkan kampung halaman kami karena ingin menikmati hari tuanya di dekat anak-anaknya...



Semendo Terkenal dengan bentuk alamnya yang indah, surga bagi para petani kopi dan padi... meski penduduknya tak terkenal kaya oleh alam, tapi mereka selalu cukup dengan apa yang diberikan alam. Bagiku kopi Semendo adalah kopi terbaik di Sumatra Selatan, kopi dari semendo belum terlalu terkenal di bandingkan kopi Lampung karena petani desa kami belum pandai untuk memasarkan kopi ke luar sumatera begitu di banding para petani Lampung....






Keindahan Alam semendo begitu menakjubkan bagiku, meskipun aku tidak tinggal disana sebab separuh hidupku di habiskan di Bengkulu dan Palembang, tapi Semendo tetap dihati dan selalu kurindukan...

2 comments:

Silakan tinggalkan Komentar anda